Sistem Pendidikan yang Terjadi di Korea

Sistem Pendidikan yang Terjadi di Korea

Sistem Pendidikan yang Terjadi di Korea – Penduduk Korea Selatan spaceman slot percaya bahwa keberhasilan dalam pendidikan, sangat dibutuhkan untuk meningkatan status dalam masyarakat. Para penggemar drama dan film Korea, telah melihat bagaimana cerita di dalamnya menggambarkan kehidupan sekolah. Tapi apakah seperti itu kehidupan sekolah di Korea? Ketekunan dan kerja keras sangat dibutuhkan para siswa di Korea Selatan. Penduduk Korea Selatan percaya bahwa keberhasilan dalam pendidikan, sangat dibutuhkan untuk meningkatan status dalam masyarakat.  Pendidikan menjadi prioritas negara Korea. Maka tak heran, jika negera Korea termasuk ke dalam negara dengan sistem pendidikan terbaik. Bahkan ketika ujian masuk perguruan tinggi berlangsung, siswa-siswa yang ikut ujian akan dianggap seperti “Dewa”.

Fakta Menarik Pendidikan di Korea Selatan

Korea Selatan masuk ke dalam peringkat 5 besar negara dengan sistem starlight princess 1000 pendidikan terbaik di dunia, hal itu tentunya bukan tidak beralasan. Ini dia fakta menarik sistem pendidikan di Korea Selatan yang membuat mereka masuk ke jajaran 5 besar peringkat dunia:

Fasilitas yang Lengkap

Dari mulai Wifi, lapangan luas, air conditioner, kipas angin, listrik, air, makanan, lab belajar, dan sebagainya cukup lengkap. Fasilitas situs slot bet 200 ini bebas dipakai untuk para murid. Selain fasilitas belajar formal, Korea Selatan juga sangat mendukung anak muridnya untuk menjalankan ekstrakurikuler dengan memberikan ruang-ruang khusus untuk mendukung kegiatan tersebut.

Menjunjung Tinggi Kebersihan

Para pelajar SMA di Korea Selatan juga menjunjung tinggi kebersihan ruang belajar. Beberapa hal yang mereka lakukan, antara lain:

  • Mengganti sepatu luar dengan sepatu indoor saat berada pada lingkungan sekolah.
  • Menjalankan piket sesuai dengan jadwal.
  • Para murid membawa tissue sendiri, karena sekolah tidak menyediakan tissue toilet. Hal ini untuk mengajarkan para murid untuk menjaga kebersihan diri.
  • Menyediakan makanan sehat untuk para murid.

Waktu Belajar

Siswa SMA di Korea Selatan cenderung memiliki waktu belajar yang cukup ketat. Hal ini karena persaingan untuk memasuki perguruan tinggi yang sangat sengit. Rata-rata, pelajar SMA tersebut menghabiskan waktu mereka untuk belajar sekitar 16 jam per harinya saat sekolah.

Belum lagi ada beberapa anak yang memiliki les tambahan setelah sekolah, membuat waktu belajar mereka bisa sampai 20 jam per harinya. Tidak hanya itu, kegiatan ini dilakukan selama 6 hari berturut-turut selama seminggu.

Pelajar Korea Sangat Menghormati Guru

Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan sangat menghormati yang orang-orang yang lebih tua. Hal ini ditandai oleh seringnya mereka menambahkan panggilan khusus untuk seseorang yang mereka hormati atau tuakan. Menjadi seorang guru SMA di Korea Selatan juga terkenal sebagai suatu profesi kebanggaan.

Bimbel

Bimbel alias hagwon sudah menjadi suatu budaya Mahjong Ways di kehidupan siswa Korea Selatan. Tak puas dengan menghabiskan sekitar 16 jam di sekolah untuk belajar, para siswa akan melanjutkan dengan mengikuti les tambahan. Bahkan, hampir semua pelajar di Korea Selatan pasti mengikuti bimbel atau les tambahan ini. Apabila, tidak mengikuti bimbel ini, biasanya malah dianggap aneh oleh teman-temannya.

Tidak cuma untuk siswa SMA dan SMP, bahkan siswa SD juga banyak yang mendaftar hagwon. Tidak hanya pelajaran akademis saja, akan tetapi juga keterampilan lain seperti kesenian dan olahraga. Meskipun hagwon ini bagus untuk mengembangkan kemampuan, akan tetapi biayanya sangat mahal. Bahkan, saking intensnya dunia pendidikan di negara ini, maka tak heran banyak siswa yang jatuh sakit karena kelelahan hingga mengalami stres.

Hukuman Fisik Masih Berlaku

Ini hoax apa bukan sih? Menurut sebuah penelitian oleh Profesor dari Universitas Dong-eui pada tahun 2011, ada sekitar 94,6% siswa yang menjadi objek penelitiannya pernah mengalami hukuman fisik dari gurunya di sekolah. Bahkan lebih dari 1400 orang tenaga pendidik mendukung hukuman fisik untuk mengedukasi siswa.

Tes Masuk Universitas

Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa rata-rata siswa di Korea Selatan mempersiapkan ujian masuk universitas dari jauh-jauh hari. Bahkan, orang tua pun memasukkan anaknya yang masih SD ke bimbel sepulang sekolah. Siswa SMA pun rela tidak tidur seharian untuk terus latihan soal sebelum suneung (ujian). Adapun, bagi masyarakat Korea Selatan, masuk Korea University, Seoul National University, dan Yonsei University (disingkat SKY) merupakan sebuah kebanggaan besar di hidupnya. Hebatnya lagi demi menjaga konsentrasi seluruh siswa yang ikut ujian, seluruh warga Korea Selatan menjadi hening, toko-toko dibuka siang, truk-truk besar tidak boleh lewat, dan pesawat pun ditangguhkan keberangkatannya.

Hari Sabtu Tetap Bersekolah

Rata-rata sekolah di Korea Selatan itu mempunyai sistem 5,5 hari sekolah. Yaps, seperti halnya sekolah di Indonesia, Korea Selatan pun juga memberlakukan sekolah setengah hari di hari Sabtu. Jadi, dapat dihitung dalam setahun, rata-rata siswa di Korea Selatan dapat bersekolah sampai 220 hari. Hal ini jauh lebih banyak daripada di Amerika yang cuma sekitar 180 hari per tahunnya, padahal kedua negara ini sama-sama memiliki liburan musim panas dan dingin.

Pelajar Korea Sangat Menghormati Guru

Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan sangat menghormati yang orang-orang yang lebih tua. Hal ini ditandai oleh seringnya mereka menambahkan panggilan khusus untuk seseorang yang mereka hormati atau tuakan. Menjadi seorang guru SMA di Korea Selatan juga terkenal sebagai suatu profesi kebanggaan.

Mendapat Makan Siang

Yaps benar sekali, seperti yang kamu lihat dalam drama-drama Korea, sekolah di sana memang menyediakan makan siang untuk seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, kepala sekolah sampai guru. Uniknya lagi, mereka tidak canggung lho untuk duduk satu meja di kantin. Namun, makan siang dan malam (tergantung kebijakan sekolah) ini tidak gratis. Terdapat biaya makan sekitar 63.000 Won (Rp 745.000) yang akan otomatis dimasukan dalam biaya sekolah per bulannya. Meski mahal, hal ini sebanding dengan apa yang diperoleh para siswa.